Powered By Blogger

Mengenal Seluk Beluk Phylum Porifera






Porifera dalam bahasa latin, porus artinya pori, sedangkan fera artinya membawa. Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa tau spons sehingga porifera disebut juga sebagai hewan spons.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Porifera meliputi
ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk
Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras, sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2 meter.


Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.
Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan.
Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium).Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.
Struktur tubuh-porifera
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa.
Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.
Pinakosit berfungsi sebagai pelindung. Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel “berleher” yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit. Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol. Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit. Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.
Cara hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof. Makananya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit. Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km. Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia. Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut. Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar. Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum). Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
Klasifikasi porifera
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea (Calcisspongiae).
Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.

Demospongiae
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin dan zat kersik. Misalnya Euspongia sp dan Spongilla sp.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.

Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki
Kerangka tubuh berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat. Misalnya Scypa, Grantia, Leucosolenia. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid
Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.




Mengenal Phylum Coelenterata (Cnidaria)

Karang yang ada di pantai tebentuk dari kerangka luar tubuh salah satu jenis coelenterata. Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks. Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Coelenterata meliputi ukurang, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam. Ada yang penjangnya beberapa milimeter, misal Hydra dan ada yang mencapai diameter 2 m, misalnya Cyanea. Tubuh Coelenterata simetris radial dengan bentuk berupa medusa atau polip. Medusa berbentuk seperti lonceng atau payung yang dikelilingi oleh “lengan-lengan” (tentakel). Polip berbentuk seperti tabung atau seperti medusa yang memanjang.
Struktur dan fungsi tubuh
Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis). Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan. Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol. Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong.Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis.Pencernaan di dalam gastrosol disebut sebagai pencernaan ekstraseluler.Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola makanan.Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan intraseluler.Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi.Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida secara difusi.Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.
Sistem saraf terdapat pada mesoglea.Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis.Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.
Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut.Mulut dikelilingi oleh tentakel.Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan
karena Coelenterata tidak memiliki anus.Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas.Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).
Cara hidup
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar.Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Reproduksi
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip.Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.
Klasifikasi
Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
Hydrozoa
(dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.
Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet.
Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut), dan turbinaria.Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis dengan ganggang.Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan rangka pada koral.Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan makanan bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora.Rangka koral tersusun dari zat kapur.Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai (terumbu karang) atau atol (pulau karang).
 
Peranan Coelenterata dalam Kehidupan Manusia
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang.Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia.Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda tentang blog saya ini ?